Minggu, 25 Januari 2009

POP CULTURE, Budayanya Orang Modern

MTV sudah menjadi gaya hidup dan tontonan wajib. McDonalds sudah menjadi tempat wajib bagi yang mau mengisi perut, misalnya saja dengan burger, kentang atau makanan-makanan “mewah” lainnya. Pasar tradisional tiba-tiba menjadi jarang pengunjung karena kebanyakan orang lebih banyak memilih untuk memenuhi mall-mall. Bahkan warung-warung makan murah meriah pinggir jalan pun tiba-tiba kosong, karena orang lebih memilih untuk makan di restoran Itali, Jepang, dan restoran yang harganya mulai dari Rp 10.000,- ke atas. Dan internet juga menjadi kebutuhan wajib bagi setiap orang, dari kalangan anak kecil, remaja, sampai dewasa, bahkan sampai yang tua juga bisa-bisa membutuhkan internet.
Kenapa para ibu-ibu rumah tangga bersibuk-sibuk membeli emas dan memamerkannya kepada ibu-ibu rumah tangga yang lain pada waktu arisan? Kenapa para ibu-ibu sampai ABG rela mengosongkan isi kantongnya demi untuk menghabiskan waktu di salon untuk perawatan kecantikan? Para ABG juga yang rela terus-terus minta uang sama orang tuanya buat beli baju-baju yang sedang trend saat ini. Atau mungkin para mahasiswa atau para eksekutif muda bahkan anak SMA pun rela mengeluarkan dana yang cukup besar hanya untuk datang ke Club, hanya untuk bersapa-sapa atau ngumpul bersama tema-temannya dan menari-nari sebebas mungkin, mau seseronok apapun nggak masalah mungkin! Bahkan sampai banyak pria metroseksual yang sangat memikirkan penampilan.
Kenapa ya bisa seperti itu?

Jawabannya bisa dilihat dari kenyataan yang terjadi sekarang ini, dimana image adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi setiap manusia pada zaman ini. Zamannya POP CULTURE, budayanya orang modern. Dimana sangat menonjol kehidupan hedonis, sifat konsumeritis yang mendorong kita membeli apapun asal image kita terlihat hebat di depan orang banyak, dan mereka yang haus akan kenikmatan dunia yang penuh dengan hura-hura, bahkan mungkin ada yang sampai lupa pada kenikmatan akhirat.
Budaya pop lah yang mengajarkan ideology gaya hidup seperti ini. Yang dimana budaya ini menghasilkan perbedaan yang sangat menonjol antara masyarakat modern yang rela melakukan apapun demi eksistensi mereka di tengah masyarakat luas dengan masyarakat lapar yang lebih memperjuangkan untuk bertahan untuk hidup.
Tidak salah lagi, pengaruh dari luar yaitu westernisasi memang sangat mempengaruhi kebudayaan ini. Hal itu perlahan-lahan merubah masyarakat menjadi masyarakat yang konsumtif. Gaya hidup yang seperti itulah yang ada di sekeliling kita, dan tanpa kita sadari ternyata gaya hidup seperti itu juga melekat pada diri kita sendiri. Dan itulah tandanya kalau kita juga ternyata seseorang yang menganut dari budaya pop itu sendiri.
Industri gaya hidup tidak akan pernah berhenti kalau masyarakat pesolek masih terus mementingkan citra dirinya untuk menjaga eksistensinya di kalangan masyarakat luas. Hal itu akan terus menerus berkembang, dan terus merasuki masyarakat yang sangat berbudaya pop itu.
Hal tersebut merupakan sebuah tantangan dimana masyarakat hanya mementingkan citra dan gayanya. Sama halnya ketika tahun 80-an masyarakat resah dengan fenomena kumpul kebo. Dan sekarang kita juga bisa resah dengan adanya sex party, narkoba, sampai-sampai gadis-gadis molek yang membagikan kondom gratis di pinggiran jalan yang berarti menjawab bahwa seks bebas itu nggak masalah asal pake kondom. Jadi apakah ini yang disebut dengan pop culture itu sendiri? Apakah pop culture berarti budaya yang tidak bermoral? Yah mungkin sesuai perkembangan zaman, budaya terus-terusan berubah. Dan kita juga tidak tahu budaya apa lagi yang akan datang nanti, mungkin membawa masyarakat ke arah yang lebih baik dari ini, atau bahkan jauh lebih buruh dari ini. Yah kita lihat saja nanti..

By : Asri Wuni Wulandari

5 komentar:

andrew caudeil mengatakan...

wah iya emang internet juga emang salah astu budaya pop yang sangat merajalela. siapa sih yang nggak tau internet?

lunatic mengatakan...

kalian juga penganut budaya pop ga??? hayoo ngaku!!!!

Asri Wuni mengatakan...

klo asya suka banget sama yg namanya internet, itu juga budaya pop?

ecasirajatega mengatakan...

haloo aci dan kawan-kawan saya mau komen lho,hwehehehe.
apa kabra?jiahh.

konsumerisme,yess setuju sama tulisannya.tetapi klo saya liat ada sedikit ketidakpuasan yang saya rasain nih teman2.kan aci dan kawan2 dari jurusan jurnalistik kan?kayanya peran mass media gk dimasukin ke pembahasannya,karena saya pikir peran utama dalam pop culture ada bagaimana mass media jadi sebua ideom baru bagaimana sebuah produk dapat dikonsumsi masal,inget catatan si boy kan?film itu ngaruh banget bagaimana sebuah kultur urban misalnya bahasa kaya "najong banget",iahh kaya gituh itu kan peran media jg,dan klo kyak iklan mcd,rinso dan sebgaianya.
ditunggu lho tulisan selanjutnya.hehe

asoy geboy! mengatakan...

well well well . ..
pop culture sedang meraja lela di dunia anak muda yang sedang menikmati budaya budaya pop!
selamat menikmati aja deh!
saya juga salah satu penikmat pop!
viva la pop!