Jumat, 23 Januari 2009

Auman Kang Aom . . .


Hey Hey Siapa Dia menjadi satu acara yang membawa popularitas tinggi bagi lelaki yang pernah mencoba berjalan kaki dari Garut ke Bandung ini, Aom Kusman (62) menjadikan dunia entertainment sebagai jalan hidupnya. Bak singa yang mengaum keras, auman Aom Kusman masih terdengar di ranah hiburan hingga saat ini.

Dunia entertainment menjadi salah satu dunia yang penuh dengan hingar bingar dan pekat dengan kehebatan talent yang berperan di dalamnya. Aom Kusman mencintai dunia entertainment bukan sekedar ingin meraih popularitas yang tinggi, tetapi memang seni sudah menjadi bagian hidupnya. Bermula dari kecintaannya pada dunia seni, Aom (begitu dia dipanggil) yang tinggal di Jl. Rajamantri Tengah II no.1 Buah Batu Bandung mulai merambah ke dunia entertainment. Di saat semua orang berlomba-lomba ingin muncul di televisi, pria gagah yang bernama lengkap Kusman Kartanagara S.H ini tidak perlu susah payah untuk tampil di televisi. Bersama Kang Ibing, Suryana Patah, Sofyan Hargono dan Kang Ujang membentuk sebuah grup banyolan yang dinamakan De’Kabayan yang sangat populer di tahun 70 an. Dengan modal ketampanan parasnya ditambah banyolan-banyolan yang mengocok perut menjadikan Aom Kusman tidak perlu merengek-rengek untuk bisa tampil di televisi. “Saya Alhamdulillah tidak perlu merengek-rengek untuk bisa tampil di televisi, bersama De’Kabayan saya diajak Suha Irawadi untuk tampil di televisi. Karena dulu televisi hanya satu-satunya TVRI jadi tidak mudah untuk tampil di televisi dan orangpun akan sangat bangga jika bisa tampil di televisi”, ujarnya.
Semasa kecil Aom menjadi anak yang penurut. Pria kelahiran Sukabumi, 12 Juni 1946 ini semasa kecilnya menjadi didikan disiplin orang tuanya. “Ah waktu kecil mah jadi anak penurut saja, pulang sekolah cuci kaki, makan, tidur dua jam lalu belajar” ujar Aom. Masa kecil Aom penuh dengan aktifitas olah raga, karena memang hobinya olah raga, “Hobi saya olah raga dari jenis apapun itu, kecuali basket ya saya tidak begitu suka karena tidak betul-betul mempelajari. Cita-cita saya semasa kecil ingin menjadi pemain sepak bola PSSI karena memang saya cinta sekali sepak bola semasa kecil”, paparnya. Anak ke lima dari tujuh bersaudara pasangan R. Mohammad Noch Kartanagara dan Yuyu Gurnita ini memang mempunyai bakat yang luar biasa di dunia entertaint sejak remaja. Ayah Aom Kusman pernah menjadi Bupati Garut, semasa kecilnya dihabiskan di kota intan ini. Ketika SD Aom sudah menjadi anak yang aktif di sekolahnya. SMP dan SMApun dihabiskan di Garut. “Dari dulu saya selalu ditunjuk jadi seksi acara, dimana ada keramaian disitu ada Aom Kusman dan pernah saya waktu SMA bersama teman-teman mencoba jalan kaki dari Garut ke Bandung dalam rangka pupujieun ingin mencoba kekuatan jasmani saja”, ujarnya sambil tertawa. Beranjak mahasiswa Aom memang mulai meninggalkan dunia olah raga dan timbullah keinginannya untuk berkesenian. “Memang semenjak saya mahasiswa kegiatan olah raga sudah jarang dilakukan, banyak ikut aktif ekstrakulikuler di kegiatan kemahasiswaan”, ujar lelaki lulusan Unpad jurusan Hukum Internasional ini. “Saya pernah juara nyanyi se Bandung saat menjadi mahasiswa, karena suara saya dianggap bagus katanya”, paparnya.
Terjun ke dunia entertainment dimulai dari menjadi penyiar radio Mara yang dulu acaranya ditunggu-tunggu oleh pendengar “Dulu itu saya dan Ibing populer sekali, Ibing-Kusman menjadi acara yang ditunggu-tunggu oleh pendengar karena heureuyna”, papar Aom. Ayah dari Silvi dan Bugi ini memang menyukai komedi yang membuat hidupnya terasa penuh suka cita. “Saya jadi penyiar itu semasa saya kuliah, dengan aktif di damas berkesenian saya menjadi bertambah. Saya aktif di mc, nyanyi, tari, pegang payung di acara kebudayaan ikut aktif di TIM (Taman Ismail Marzuki)”, paparnya. Sukses dengan radionya, Aom mulai populer di Bandung “Duet saya dengan Ibing sukses, lalu saya mengajak Suryana Patah untuk siaran. Dari situ dapat panggilan untuk main di televisi dan membentuk De’Kabayan tahun 1976. Dari situlah De”Kabayan banyak tampil di televisi”, paparnya.
Tampil pertama kali, De’kabayan bersama grup Bimbo menghibur kota pempek, “De’Kabayan tampil pertama di Palembang bersama Bimbo, orang-orang merasa terhibur sekali dengan grup lawak kami ditambah Bimbo yang pada saat itu sedang naik daun juga”, ujar Aom. Lelaki yang suka menyantap masakan sunda ini mempunyai talenta yang luar biasa di dunia entertainment, menjadikan Aom seorang yang selalu aktif di dunia yang sarat dengan keahliannya menghibur masyarakat. Sukses dengan grup lawaknya, Aom banyak mendapat tawaran main film dan menjadi presenter. “Sukses dengan De’Kabayan, saya mendapat tawaran untuk menjadi presenter di Hey Hey Siapa Dia. Acara ini berjalan selama sepuluh tahun dari tahun 1990-200”, paparnya. Acara kuis Hey Hey Siapa Dia menajdi satu titik kepoluleran Aom Kusman pada saat itu, karena memang televisi masih satu dan semua orang menonton satu stasiun televisi yang sama. “Memang Hey Hey Siapa Dia menambah wawasan adan popularitas saya, saya pernah ke Balikapapan dan saya kira orang-orang tidak mengenali saya ternyata masih mengingat saya seorang presenter Hey Hey Siapa Dia”, papar Aom.
Kepopuleran Aom Kusman tidak hanya bersama grup lawaknya saja, tetapi di perfilman Aom ikut meramaikannya. “Saya lumayan lah banyak main fim, diantaranya Kabayan, Apa-apanya Dong, Getar Dawai Hati, dan yang lainnya. Layar lebar Tak Biasa dan yang kemarin baru saja shooting My Friend VS Bodyguard”, ujarnya. Dengan maraknya film yang membutuhkan peran banyolan, Aom Kusman menjadi sasaran empuk sutradara ditambah logat sundanya yang sangat kental, “Awal mula saya main fim kabayan bersama Ibing saya mendapat peran menjadi teman Kabayan, tetapi lama kelamaan saya mendapat tawaran untuk menjadi peran si Abah dalam film Kabayan tetapi bukan Ibing lagi Kabayannya. Semua film yang saya mainkan mendapat karakter komedi kecuali Getar Dawai Hati”, ujar Aom. Suka duka di dunia entertain Aom tanggulangi dengan kecintannya terhadap seni, “Ya yang namanya suka duka mah banyak lah ya, yang penting kalau profesi itu kita harus mencintainya. Orang harus suka dengan profesinya karena akan tidak bagus jika tidak dibarengi dengan rasa sukanya itu. Kalau orang tidak biasa main sinetron, dia akan pusing dengan waktu yang dijadwalkan, mulai dari make up lalu shooting kebagian jam berapa itu semua memakan waktu yang banyak. Dan jika semua itu tidak dibarengi rasa suka wah bisa darah tinggi”, tutur Aom sambil tetawa.
Aom Kusman sudah 32 tahun maerambahi dunia hiburan Indonesia, itu semua tidak membuatnya lantas berharap terus berada di atas. Keberadaan pendatang baru di dunia entertaint tidak menjadi pesaing bagi Aom, “Saya tidak merasa tersaingi dengan keberadaan artis pendatang baru, karean memang jamannya seperti ini. Ada pepatah yang mengatakan gelombang yang ada di depan selalu ada dorongan dari gelombang yang di belakang, jadi harus sadar diri saja sebagai yang tua harus memberikan kesempatan kepada yang muda. Karena memang anak muda sekarang kararasep gareulis jeung palinter”, paparnya. Walaupun begitu kakek dua cucu ini masih diakui di industri hiburan yang ketat dengan persaingan. “Ya tapi Alhamdulillah sampai sekarang saya masih terus bisa eksis di dunia hiburan. Walaupun sekarang banyak mc muda yang lebih bagus tidak menutup saya untuk terus berkiprah di dunia hiburan. Misalnya saja ada acara yang memang menbutuhkan mc yang bukan anak muda, saya suka dipanggil. Jaman sekarang jadi mc atau presenter tidak hanya cuap-cuap saja, tetapi membutuhkan wawasan yang luas”, papar Aom. Dengan masih eksisnya Aom di kancah hiburan nasional, diakuinya itu semua berkat relationship yang baik, “Ini semua berkat relationship, jika kita dapat menjaga hubungan baik dengan konsumen maka kita tidak akan kehilangan pekerjaan”, ujarnya. Memang, sebuah hubungan yang baik akan berbekas di hati orang yang merasa mempunyai hubungan itu dengan kita. Hingga sampai saat ini selalu ada tawaran baik mc maupun fim kepada Aom, “Kesibukan saya saat ini ya menjadi mc, membantu lingkungan hidup, sinetron, dan menyampaikan pesan kepada masyarakat. Harapan saya ke depan mudah-mudahan hidup dijalankan dengan baik dan tetap hidup di jalan Alloh” ujarnya. Semua itu tidak terlepas dari pameo Aom yang berbunyi “Hidup itu bukan start yang bagus, tetapi finish yang bagus”, ujarnya. Oleh karena itu, auman Aom Kusman masih dapat kita dengar di kancah hiburan nasional hingga saat ini. Semoga auman suara Aom bisa menjadi contoh bagi para artis pendatang baru. Bravo Aom Kusman!.

By ; Tami Mauliana

3 komentar:

MuhammadPerwira mengatakan...

Salut buat artikel tentang ang aomnya..
jarang-jarang anak muda jaman sekarang yang masih meghargai or inget ama seniman-seniman senior...
yang muda harus terus maju, tapi yang tua jangan dilupaan...

Asri Wuni mengatakan...

waduuuuuh juara euy!!!!

asoy geboy! mengatakan...

wow!
hebat hebat!
diliat dari depan anak muda bgt artikelnya,tp ternyata di dalemnya ada artikel tetntang sang legendaris!
salut bwt pelangi sore!